Saudara sekalian, bergegaslah untuk mendapatkan ampunan dari Rabb kalian serta bergegas menuju surga yang luasnya seluas langit dan bumi; tidak ada mata yang pernah melihat, tidak ada telinga yang pernah mendengar dan ia belum pernah terbetik di dalam benak manusia. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
مَثَلُ الْجَنَّةِ الَّتِي وُعِدَ الْمُتَّقُونَ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الأنْهَارُ أُكُلُهَا دَائِمٌ وَظِلُّهَا تِلْكَ عُقْبَى الَّذِينَ اتَّقَوْا وَعُقْبَى الْكَافِرِينَ النَّارُ
"Perumpamaan surga yang dijanjikan kepada orang-orang yang takwa ialah seperti taman yang mengalir sungai-sungai di dalamnya; buahnya tak henti-henti, sedang naungannya (demikian pula). Itulah tempat kesudahan bagi orang-orang yang bertakwa; sedang tempat kesudahan bagi orang-orang kafir ialah neraka." (Ar-Ra'd: 35)
مَثَلُ الْجَنَّةِ الَّتِي وُعِدَ الْمُتَّقُونَ فِيهَا أَنْهَارٌ مِنْ مَاءٍ غَيْرِ آسِنٍ وَأَنْهَارٌ مِنْ لَبَنٍ لَمْ يَتَغَيَّرْ طَعْمُهُ وَأَنْهَارٌ مِنْ خَمْرٍ لَذَّةٍ لِلشَّارِبِينَ وَأَنْهَارٌ مِنْ عَسَلٍ مُصَفًّى وَلَهُمْ فِيهَا مِنْ كُلِّ الثَّمَرَاتِ وَمَغْفِرَةٌ مِنْ رَبِّهِمْ كَمَنْ هُوَ خَالِدٌ فِي النَّارِ وَسُقُوا مَاءً حَمِيمًا فَقَطَّعَ أَمْعَاءَهُمْ
"(Apakah) perumpamaan (penghuni) surga yang dijanjikan kepada orang-orang yang bertakwa yang di dalamnya ada sungai-sungai dari air yang tiada berubah rasa dan baunya, sungai-sungai dari air susu yang tiada berubah rasanya, sungai-sungai dari khamar (arak) yang lezat rasanya bagi peminumnya dan sungai-sungai dari madu yang disaring; dan mereka memperoleh di dalamnya segala macam buah-buahan dan ampunan dari Tuhan mereka, sama dengan orang yang kekal dalam neraka dan diberi minuman dengan air yang mendidih sehingga memotong-motong ususnya?" (Muhammad: 15)
وَبَشِّرِ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ أَنَّ لَهُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الأنْهَارُ كُلَّمَا رُزِقُوا مِنْهَا مِنْ ثَمَرَةٍ رِزْقًا قَالُوا هَذَا الَّذِي رُزِقْنَا مِنْ قَبْلُ وَأُتُوا بِهِ مُتَشَابِهًا وَلَهُمْ فِيهَا أَزْوَاجٌ مُطَهَّرَةٌ وَهُمْ فِيهَا خَالِدُونَ
"Dan sampaikanlah berita gembira kepada mereka yang beriman dan berbuat baik, bahwa bagi mereka disediakan surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya. Setiap mereka diberi rezeki buah-buahan dalam surga-surga itu, mereka mengatakan: "Inilah yang pernah diberikan kepada kami dahulu." Mereka diberi buah-buahan yang serupa dan untuk mereka di dalamnya ada istri-istri yang suci dan mereka kekal di dalamnya." (Al-Baqarah: 25)
وَدَانِيَةً عَلَيْهِمْ ظِلالُهَا وَذُلِّلَتْ قُطُوفُهَا تَذْلِيلا وَيُطَافُ عَلَيْهِمْ بِآنِيَةٍ مِنْ فِضَّةٍ وَأَكْوَابٍ كَانَتْ قَوَارِيرَا قَوَارِيرَ مِنْ فِضَّةٍ قَدَّرُوهَا تَقْدِيرًا وَيُسْقَوْنَ فِيهَا كَأْسًا كَانَ مِزَاجُهَا زَنْجَبِيلا عَيْنًا فِيهَا تُسَمَّى سَلْسَبِيلا وَيَطُوفُ عَلَيْهِمْ وِلْدَانٌ مُخَلَّدُونَ إِذَا رَأَيْتَهُمْ حَسِبْتَهُمْ لُؤْلُؤًا مَنْثُورًا وَإِذَا رَأَيْتَ ثَمَّ رَأَيْتَ نَعِيمًا وَمُلْكًا كَبِيرًا
"Dan naungan (pohon-pohon surga itu) dekat di atas mereka dan buahnya dimudahkan memetiknya semudah-mudahnya. Dan diedarkan kepada mereka bejana-bejana dari perak dan piala-piala yang bening laksana kaca, (yaitu) kaca-kaca (yang terbuat) dari perak yang telah diukur mereka dengan sebaik-baiknya. Di dalam surga itu mereka diberi minum segelas (minuman) yang campurannya adalah jahe. (Yang didatangkan dari) sebuah mata air surga yang dinamakan salsabil. Dan mereka dikelilingi oleh pelayan-pelayan muda yang tetap muda. Apabila kamu melihat mereka kamu akan mengira mereka, mutiara yang bertaburan. Dan apabila kamu melihat di sana (surga), niscaya kamu akan melihat berbagai macam kenikmatan dan kerajaan yang besar." (Al-Insaan: 14-20)
فِي جَنَّةٍ عَالِيَةٍ لا تَسْمَعُ فِيهَا لاغِيَةً فِيهَا عَيْنٌ جَارِيَةٌ فِيهَا سُرُرٌ مَرْفُوعَةٌ وَأَكْوَابٌ مَوْضُوعَةٌ وَنَمَارِقُ مَصْفُوفَةٌ وَزَرَابِيُّ مَبْثُوثَةٌ
"Dalam surga yang tinggi, tidak kamu dengar di dalamnya perkataan yang tidak berguna. Di dalamnya ada mata air yang mengalir. Di dalamnya ada takhta-takhta yang ditinggikan, dan gelas-gelas yang terletak (di dekatnya), dan bantal-bantal sandaran yang tersusun, dan permadani-permadani yang terhampar." (Al-Ghaasyiyah: 10-16)
إِنَّ اللَّهَ يُدْخِلُ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الأنْهَارُ يُحَلَّوْنَ فِيهَا مِنْ أَسَاوِرَ مِنْ ذَهَبٍ وَلُؤْلُؤًا وَلِبَاسُهُمْ فِيهَا حَرِيرٌ
"Sesungguhnya Allah memasukkan orang-orang beriman dan mengerjakan amal yang saleh ke dalam surga-surga yang dibawahnya mengalir sungai-sungai. Di surga itu mereka diberi perhiasan dengan gelang-gelang dari emas dan mutiara, dan pakaian mereka adalah sutera." (Al-Hajj: 23)
عَالِيَهُمْ ثِيَابُ سُنْدُسٍ خُضْرٌ وَإِسْتَبْرَقٌ وَحُلُّوا أَسَاوِرَ مِنْ فِضَّةٍ وَسَقَاهُمْ رَبُّهُمْ شَرَابًا طَهُورًا
"Mereka memakai pakaian sutera halus yang hijau dan sutera tebal dan dipakaikan kepada mereka gelang terbuat dari perak, dan Tuhan memberikan kepada mereka minuman yang bersih." (Al-Insaan: 21)
مُتَّكِئِينَ عَلَى رَفْرَفٍ خُضْرٍ وَعَبْقَرِيٍّ حِسَانٍ
"Mereka bertelekan pada bantal-bantal yang hijau dan permadani-permadani yang indah." (Ar-Rahmaan: 76)
مُتَّكِئِينَ فِيهَا عَلَى الأرَائِكِ لا يَرَوْنَ فِيهَا شَمْسًا وَلا زَمْهَرِيرًا
"Di dalamnya mereka duduk bertelekan di atas dipan, mereka tidak merasakan di dalamnya (teriknya) matahari dan tidak pula dingin yang bersangatan." (Al-Insaan: 13)
إِنَّ الْمُتَّقِينَ فِي مَقَامٍ أَمِينٍ فِي جَنَّاتٍ وَعُيُونٍ يَلْبَسُونَ مِنْ سُنْدُسٍ وَإِسْتَبْرَقٍ مُتَقَابِلِينَ كَذَلِكَ وَزَوَّجْنَاهُمْ بِحُورٍ عِينٍ يَدْعُونَ فِيهَا بِكُلِّ فَاكِهَةٍ آمِنِينَ
"Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa berada dalam tempat yang aman, (yaitu) di dalam taman-taman dan mata-air-mata-air; mereka memakai sutera yang halus dan sutera yang tebal, (duduk) berhadap-hadapan, demikianlah. Dan Kami berikan kepada mereka bidadari. Di dalamnya mereka meminta segala macam buah-buahan dengan aman (dari segala kekhawatiran)." (Ad-Dukhaan: 51-55)
ادْخُلُوا الْجَنَّةَ أَنْتُمْ وَأَزْوَاجُكُمْ تُحْبَرُونَ يُطَافُ عَلَيْهِمْ بِصِحَافٍ مِنْ ذَهَبٍ وَأَكْوَابٍ وَفِيهَا مَا تَشْتَهِيهِ الأنْفُسُ وَتَلَذُّ الأعْيُنُ وَأَنْتُمْ فِيهَا خَالِدُونَ وَتِلْكَ الْجَنَّةُ الَّتِي أُورِثْتُمُوهَا بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ لَكُمْ فِيهَا فَاكِهَةٌ كَثِيرَةٌ مِنْهَا تَأْكُلُونَ إِنَّ الْمُجْرِمِينَ فِي عَذَابِ جَهَنَّمَ خَالِدُونَ
"Masuklah kamu ke dalam surga, kamu dan istri-istri kamu digembirakan. Diedarkan kepada mereka piring-piring dari emas, dan piala-piala dan di dalam surga itu terdapat segala apa yang diingini oleh hati dan sedap (dipandang) mata dan kamu kekal di dalamnya. Dan itulah surga yang diwariskan kepada kamu disebabkan amal-amal yang dahulu kamu kerjakan. Di dalam surga itu ada buah-buahan yang banyak untukmu yang sebahagiannya kamu makan. Sesungguhnya orang-orang yang berdosa kekal di dalam azab neraka Jahanam." Az-Zukhruf: 70-74)
فِيهِنَّ قَاصِرَاتُ الطَّرْفِ لَمْ يَطْمِثْهُنَّ إِنْسٌ قَبْلَهُمْ وَلا جَانٌّ فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ كَأَنَّهُنَّ الْيَاقُوتُ وَالْمَرْجَانُ
"Di dalam surga itu ada bidadari-bidadari yang sopan menundukkan pandangannya, tidak pernah disentuh oleh manusia sebelum mereka (penghuni-penghuni surga yang menjadi suami mereka) dan tidak pula oleh jin. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan? Seakan-akan bidadari itu permata yakut dan marjan." (Ar-Rahman: 56-58)
فِيهِنَّ خَيْرَاتٌ حِسَانٌ فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ حُورٌ مَقْصُورَاتٌ فِي الْخِيَامِ
"Di dalam surga-surga itu ada bidadari-bidadari yang baik-baik lagi cantik-cantik. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan? (Bidadari-bidadari) yang jelita, putih bersih dipingit dalam rumah." (Ar-Rahman: 70-72)
لِلَّذِينَ أَحْسَنُوا الْحُسْنَى وَزِيَادَةٌ وَلا يَرْهَقُ وُجُوهَهُمْ قَتَرٌ وَلا ذِلَّةٌ أُولَئِكَ أَصْحَابُ الْجَنَّةِ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ
"Bagi orang-orang yang berbuat baik, ada pahala yang terbaik (surga) dan tambahannya. Dan muka mereka tidak ditutupi debu hitam dan tidak (pula) kehinaan. Mereka itulah penghuni surga, mereka kekal di dalamnya." (Yunus: 26)
Yang dimaksud dengan al-husna (sesuatu yang terbaik) adalah surga. Sebab, tidak ada tempat tinggal yang lebih baik darinya. Sedangkan yang dimaksud dengan az-ziyadah (tambahan) adalah memandang wajah Allah Subhanahu wa Ta'ala yang mulia. Semoga Allah mengaruniakan hal itu kepada kita dengan anugerah dan kemurahan-Nya.
Ayat-ayat yang menceritakan tentang surga dan kenikmatannya cukup banyak. Sedangkan hadits-hadits mengenai hal itu, di antaranya adalah sebagai berikut:
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, bahwa ia berkata: "Wahai Rasulullah, ceritakan kepada kami tentang surga, apa bangunannya?" Beliau menjawab: "Batu batanya terbuat dari emas dan perak. Lempungnya adalah kesturi, kerikilnya intan dan permata, dan tanahnya adalah za'faron. Orang yang masuk ke dalamnya akan merasakan kenikmatan dan tidak akan pernah ada gangguan. Ia akan kekal di dalamnya dan tidak akan pernah mati. Bajunya tidak akan usang dan masa mudanya tidak akan hilang." (HR. Ahmad dan Tirmidzi)
Diriwayatkan dari 'Utbah bin Ghazwan radhiyallahu 'anhu bahwa ia pernah berkhutbah lalu memuji Allah dan menyanjungnya. Selanjutnya ia berkata: "Amma ba'du. Sesungguhnya dunia ini hampir berakhir dan yang tinggal hanyalah sisa seperti sisa air di wadah yang dituangkan oleh pemiliknya. Dan sesungguhnya kalian akan segera berpindah darinya menuju sebuah negeri yang tidak akan ada kesudahannya. Maka dari itu, berpindahlah dengan membawa sebaik-baik apa yang kalian amalkan. Kami diberitahu bahwa jarak antara dua daun pintu surga itu adalah empat puluh tahun perjalanan, dan sungguh akan datang suatu hari dimana pintu surga itu sangat padat." (HR. Muslim)
Diriwayatkan dari Sahl bin Sa'd radhiyallahu 'anhu bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Di dalam surga itu terdapat delapan pintu, di antaranya ada sebuah pintu yang dinamakan Ar-Rayyan yang hanya boleh dimasuki oleh orang-orang yang menjalankan puasa." (Muttafaq 'alaih).
Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya para penghuni surga itu saling melihat orang-orang yang berada di dalam ruangan-ruangan (ghurfah) yang ada di atas mereka sebagaimana kalian melihat bintang yang berkilauan nun jauh di ufuk timur atau barat, karena di antara mereka ada yang lebih utama dari yang lain." Mereka bertanya: "Apakah itu merupakan tempat-tempat para nabi yang tidak bisa diraih oleh selain mereka?" Beliau menjawab: "Tidak. Demi Dzat yang menguasai jiwaku, mereka adalah orang-orang yang beriman kepada Allah dan membenarkan para rasul." (HR. Bukhari)
Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya di dalam surga itu terdapat tempat-tempat yang luarnya bisa dilihat dari dalamnya, dan dalamnya bisa dilihat dari luarnya. Tempat-tempat itu dipersiapkan oleh Allah bagi orang yang memberi makan orang lain, melanggengkan puasa, dan mengerjakan shalat malam ketika orang-orang sedang tidur." (HR. Thabrani, diriwayatkan juga oleh Imam Ahmad dengan tambahan: "...dan melembutkan perkataan").
Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya orang mukmin di surga nanti mempunyai sebuah tenda yang terbuat dari satu jenis permata yang membentuk ruangan. Panjangnya di langit adalah enam puluh mil. Orang mukmin di dalam tenda itu mempunyai istri-istri yang mereka gilir, sedangkan sebagian darinya tidak melihat yang lain." (Muttafaq 'alaih).
Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Golongan pertama yang masuk ke dalam surga adalah seperti keindahan bulan purnama, disusul kemudian yang sesudahnya seperti sinar bintang di langit yang paling terang sinarnya. Selanjutnya mereka mempunyai tempat-tempat dimana mereka tidak akan buang air besar maupun kecil, serta tidak membuang ingus dan tidak meludah. Sisir-sisir mereka terbuat dari emas, dupa mereka adalah kayu gaharu, dan keringat mereka adalah kesturi. Besar tubuh mereka sama, sebesar tubuh moyang mereka, Adam, yaitu enam puluh hasta." (HR. Muslim).
Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya para penghuni surga itu makan dan minum di dalam surga, namun mereka tidak pernah meludah, tidak kencing, tidak buang air besar, dan tidak mengeluarkan ingus." Para Sahabat bertanya: "Lalu bagaimana dengan ampas makanan yang mereka makan?" Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab: "Sendawa dan keringat mereka seperti aroma kesturi. Mereka senantiasa melantunkan tasbih dan tahmid sebagaimana menarik dan mengeluarkan udara ketika bernapas." (HR. Muslim)
Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Demi Dzat yang menguasai jiwa Muhammad, sesungguhnya salah seorang di antara kalian (yang menjadi penghuni surga) akan diberi kekuatan seratus kali kekuatan orang biasa dalam hal makan, minum, jimak dan syahwat. Buang hajatnya masing-masing dari mereka hanyalah keringat yang keluar dari kulit mereka seperti tetesan kesturi sehingga perutnya menjadi mengempis." (HR. Ahmad dan An-Nasa'i. Mundziri dalam At-Targhib wat Tarhib mengatakan: "Para rawi hadits ini dapat dijadikan sebagai hujjah untuk menentukannya sebagai hadits shahih. Thabrani meriwayatkannya dengan sanad shahih, demikian juga Ibnu Hibban dalam Shahih-nya serta al-Hakim).
Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya di dalam surga itu terdapat sebuah pasar yang mereka datangi setiap hari Jum'at, lantas angin utara akan berhembus dan menerpa wajah dan pakaian mereka sehingga mereka menjadi bertambah elok dan tampan. Sesudah itu mereka kembali ke tempat istri-istri mereka dan kemudian menyambut dengan perkataan: "Demi Allah, sungguh engkau tampak semakin elok dan tampan setelah datang dari pasar." Mereka membalas: "Sedangkan kalian sendiri juga semakin cantik dan indah saja setelah saya tinggal." (HR. Muslim).
Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Jika penghuni surga telah masuk ke dalam surga, maka ada yang memanggil: "Kalian akan selalu sehat dan tidak akan pernah sakit. Kalian juga akan selalu hidup dan tidak akan pernah mati. Kalian akan senantiasa muda dan tidak akan pernah menjadi tua. Kalian akan senantiasa merasakan kenikmatan dan tidak akan pernah tersiksa!" Itulah yang dikatakan oleh Allah 'Azza wa Jalla: [Diserukanlah kepada mereka: "Itulah surga yang diwariskan kepadamu disebabkan apa yang dahulu kamu kerjakan." (Al-A'raaf: 43). (HR. Muslim).
Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Jika ahli surga telah masuk ke dalam surga, maka ada yang memanggil: "Wahai para penduduk surga, sesungguhnya Allah punya janji kepada kalian yang hendak ditunaikan-Nya." Mereka berkata: "Apakah itu? Bukankah Ia telah menjadikan berat timbangan amal kebaikan kami, telah menceriakan wajah kami, dan telah memasukkan kami ke dalam surga dan menyelamatkan kami dari nereka?!" Beliau melanjutkan sabdanya: "Lalu tirai pun disingkap, sehingga mereka langsung memandang wajah Allah. Demi Allah, tidaklah Allah memberikan sesuatu yang lebih mereka cintai daripada melihat wajah Allah, dan tidak ada yang lebih mereka senangi daripadanya." (HR. Muslim).
Ya Allah, anugerahkanlah kepada kami keabadian di surga-Mu, curahkanlah keridhoan-Mu, dan berilah kami kenikmatan melihat wajah-Mu dan kerinduan bertemu dengan-Mu tanpa ada aral melintang.
Ya Allah, curahkanlah rahmat, kesejahteraan, dan keberkahan kepada hamba dan Nabi-Mu, Muhammad, serta kepada seluruh keluarga dan para Sahabat. Allahumma amin.
***
Abu Muhammad Herman
(Dikutip dengan sedikit diringkas dari kitab Majalisu Syahri Ramadhan, Edisi Indonesia: Kajian Ramadhan, karya Syaikh Muhammad bin Shalih al-'Utsaimin rahimahullah).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar